Saya masih ingat pertama kali naik pesawat Wings Air. Saat itu saya ingin pulang kampung ke kota kecil di Sumatera, dan satu-satunya maskapai yang punya jadwal rutin ke sana adalah Wings Air. Dari situ, saya mulai mengenal maskapai ini lebih dalam—dan jujur, makin sering saya gunakan, makin saya paham mengapa banyak orang menjadikannya pilihan utama untuk rute-rute domestik.
Sejarah Penerbangan Wings Air di Indonesia
Wings Air, yang merupakan anak perusahaan dari Lion Air Group, resmi mengudara pada 10 Juli 2003. Maskapai ini lahir dengan tujuan utama: melayani penerbangan regional dan jarak pendek di seluruh Indonesia. Sejak awal, Wings Air memang fokus pada konektivitas antar kota-kota kecil yang jarang disentuh oleh maskapai besar.
Dengan armada awal hanya beberapa pesawat, Wings Air perlahan-lahan membangun reputasi sebagai penghubung antar wilayah terpencil, terutama di Indonesia bagian timur. Kini, Wings Air menjadi salah satu pemain penting dalam industri penerbangan domestik.
Rute Penerbangan Wings Air
Yang saya suka dari Wings Air adalah cakupan rute mereka yang luar biasa luas. Mereka terbang ke lebih dari 100 destinasi di seluruh Indonesia, dari pulau besar hingga kota-kota kecil di pelosok.
Beberapa rute favorit dan populer antara lain:
Makassar – Palopo
Medan – Gunungsitoli
Kupang – Bajawa
Ambon – Tual
Manado – Tahuna
Surabaya – Jember
Kalau Anda pernah frustrasi karena kota tujuan Anda tidak dilayani maskapai besar, coba cek Wings Air. Besar kemungkinan mereka punya jadwal ke sana.
Mengapa Wings Air Menjadi Salah Satu Pilihan di Indonesia
Saya punya beberapa alasan pribadi kenapa Wings Air sering jadi pilihan saya—dan banyak orang lain juga merasakan hal yang sama.
Harga terjangkau: Tiket Wings Air terkenal murah, cocok untuk pelajar, backpacker, atau siapa pun yang ingin hemat.
Jadwal padat dan fleksibel: Banyak penerbangan harian ke kota kecil.
Melayani kota-kota kecil: Mereka hadir di tempat-tempat yang sering diabaikan maskapai lain.
Partner dengan Lion Air Group: Jadi mudah terkoneksi jika harus transit ke penerbangan Lion Air atau Batik Air.
Buat saya, Wings Air seperti jembatan yang memperpendek jarak antar wilayah Indonesia.
Keunggulan Wings Air
Selain harga yang bersahabat, Wings Air punya keunggulan lainnya:
Armada ATR 72-500 dan 72-600: Pesawat baling-baling ini cocok untuk landasan pendek dan medan menantang, sangat ideal untuk wilayah kepulauan seperti NTT atau Papua.
Frekuensi tinggi di rute tertentu: Terutama rute antarkota di satu provinsi, seperti Sumut atau Sulawesi Selatan.
Waktu tempuh efisien: Karena pesawat kecil, proses boarding dan deboarding lebih cepat.
Bagasi 10kg gratis (sesuai ketentuan terkini): Sangat membantu bagi pelancong ringan.
Fasilitas Wings Air
Saya harus jujur, Wings Air bukan maskapai premium, jadi jangan berharap ada hiburan dalam pesawat atau makanan gratis. Tapi untuk penerbangan yang hanya 30-90 menit, itu bukan masalah besar.
Fasilitas standar yang biasanya ada:
Free seating (tanpa pemilihan kursi), tapi tetap nyaman untuk jarak dekat.
Air conditioning cukup baik untuk ukuran pesawat kecil.
Kabin bersih dan kru ramah (ini saya alami di banyak penerbangan).
Toilet tersedia di pesawat ATR—walau sempit, tapi berguna di rute agak panjang.
Yang paling penting, proses boarding dan keamanan tetap dijalankan dengan ketat.
Pengalaman Mengudara Bersama Wings Air
Saya pernah naik Wings dari Kupang ke Maumere. Penerbangan cuma sekitar 40 menit, tapi jadi salah satu pengalaman terbang yang paling berkesan.
Waktu itu cuaca cukup cerah. Dari atas, saya bisa lihat deretan pulau kecil dengan air laut biru kehijauan. Sensasi naik pesawat baling-baling juga berbeda—lebih terasa gerakannya, tapi tetap aman.
Kru kabin menyambut dengan senyum ramah, membantu penumpang tua menaikkan bagasi. Saya duduk di dekat jendela, menikmati pemandangan, sambil mendengarkan mesin yang khas berdengung. Walau sederhana, rasanya ada sesuatu yang hangat dari penerbangan ini—mungkin karena lebih “dekat dengan bumi”, baik secara harfiah maupun perasaan.
Apakah Wings Air Cocok untuk Anda?
Kalau Anda mencari kenyamanan setara kelas bisnis atau hiburan selama terbang, mungkin bisnis Wings Air bukan untuk Anda. Tapi kalau yang Anda butuhkan adalah transportasi aman, cepat, dan menjangkau kota-kota kecil, Wings adalah solusi terbaik.
Bagi saya pribadi, Wings bukan sekadar maskapai. Ia adalah jembatan yang mempertemukan saya dengan keluarga di kampung, dan memperkenalkan saya pada sudut-sudut Indonesia yang tak banyak orang tahu.
Jadi, kalau Anda belum pernah mencoba naik Wings , mungkin sudah saatnya memberi kesempatan. Siapa tahu, Anda akan jatuh cinta seperti saya.
Tips Terbang Nyaman Bersama Wings Air: Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Setelah beberapa kali terbang dengan Wings , saya punya beberapa tips pribadi agar pengalamanmu tetap nyaman, meskipun fasilitasnya tidak semewah maskapai lain.
Bawa earplug atau headset peredam suara.
Pesawat baling-baling ATR 72 memang lebih bising dibanding pesawat jet. Buat kamu yang sensitif dengan suara, ini akan sangat membantu.Datang lebih awal ke bandara.
Wings sering beroperasi di bandara kecil, dan kadang proses check-in atau boarding bisa agak cepat. Datanglah 1,5 jam sebelum jadwal agar tidak ketinggalan.Pilih kursi depan jika mudah mabuk.
Karena pesawat kecil lebih terasa goyangannya, pilih kursi di bagian depan (baris 1–4) agar guncangannya lebih minim.Jangan terlalu berharap akan hiburan.
Bawa buku, podcast, atau unduhan film di HP kamu sendiri. Tidak ada layar hiburan di pesawat ini, jadi lebih baik bersiap-siap.Gunakan tas kabin kecil.
Kabin di ATR 72 lebih sempit daripada pesawat besar. Hindari membawa koper kabin besar karena akan diminta untuk ditaruh di bagasi.
Konektivitas Wings Air: Ideal untuk Trip Gabungan
Salah satu kekuatan Wings yang mungkin belum banyak disadari orang adalah konektivitasnya dengan maskapai dalam Lion Air Group. Misalnya, saya pernah ambil rute Jakarta – Makassar – Luwuk, dengan Lion Air dari Jakarta ke Makassar, lalu Wings ke Luwuk. Semua tiketnya bisa dibeli dalam satu kali pemesanan.
Ini jelas memudahkan banget, terutama buat saya yang suka menjelajah daerah-daerah non-mainstream. Selain itu, waktu transit yang pas dan dukungan ground handling yang terkoordinasi cukup baik membuat perjalanan saya lancar.
Peran Wings Air dalam Perekonomian Daerah
Dari sudut pandang lebih besar, Wings bukan hanya maskapai, tapi juga motor penggerak ekonomi lokal. Ketika Wings membuka rute baru, saya bisa melihat dampaknya langsung:
Hotel-hotel lokal mulai ramai
Produk-produk UMKM lebih mudah didistribusikan
Tenaga medis dan pendidik lebih mudah menjangkau daerah tugas
Saya sempat ngobrol dengan salah satu pengusaha kerajinan tangan di Maumere yang bilang, “Wings bikin saya bisa kirim produk ke Makassar tanpa harus lewat laut seminggu.” Hal-hal seperti inilah yang bikin saya jadi lebih menghargai maskapai seperti Wings Air, yang mungkin sederhana dari luar, tapi dampaknya luar biasa di dalam.
Kritik dan Harapan: Supaya Wings Air Lebih Baik
Tentu saja, tidak ada yang sempurna. Beberapa hal yang saya harap bisa terus diperbaiki oleh Wings antara lain:
Ketepatan waktu: Delay masih cukup sering, terutama saat cuaca buruk atau di daerah dengan fasilitas bandara terbatas.
Pelayanan di darat: Beberapa bandara kecil tidak punya petugas khusus Wings, jadi kadang check-in agak membingungkan.
Komunikasi saat delay: Penumpang sering tidak diberi informasi cukup jelas jika ada keterlambatan. Harapannya, hal ini bisa ditingkatkan.
Meski begitu, saya tetap salut karena Wings masih beroperasi aktif di wilayah-wilayah sulit. Mereka tetap terbang meski kadang hanya mengangkut sedikit penumpang, dan itu patut dihargai.