Pantai Shirahama
Travel

Pantai Shirahama: Surga Pasir Putih di Jepang yang Mirip Hawaii

Saya masih ingat pertama kali dengar nama Pantai Shirahama. Jujur, awalnya saya agak skeptis. Jepang itu kan biasanya identik dengan gunung Fuji, bunga sakura, atau hiruk pikuk kota Tokyo, bukan pantai. Jadi ketika seorang teman bilang kalau ada pantai dengan pasir putih ala Hawaii di Prefektur Wakayama, saya cuma nyengir. Dalam hati mikir, “Ah masa iya, Jepang punya pantai kayak gitu?”

Rasa penasaran itu akhirnya bawa saya travel ke Shirahama. Perjalanan saya cukup panjang, dan agak bikin pegel juga, tapi serius… begitu sampai, semua rasa capek itu hilang total.

Keindahan Pantai Shirahama yang Bikin Betah

Tempat-tempat indah untuk Shirahama/Ryujin | ZEKKEI Japan (0/0)

Bayangin aja, begitu melangkah ke bibir pantai, saya langsung disambut hamparan pasir putih yang katanya diimpor dari Australia (iya, ini beneran, bukan mitos). Pasirnya halus banget, nggak bikin kaki sakit, bahkan enak buat sekadar duduk santai atau rebahan. Air lautnya biru jernih, warnanya berubah-ubah tergantung cahaya matahari—kadang biru muda, kadang toska, kadang lebih gelap Tripadvisor.

Yang paling bikin saya betah itu suasananya. Walaupun pantai ini cukup populer, anehnya tetap terasa tenang. Nggak kayak beberapa pantai yang penuh pedagang atau musik berisik. Di Shirahama, yang terdengar hanya suara ombak dan sesekali anak-anak ketawa main pasir. Bener-bener tempat buat recharge energi setelah penat sama kerjaan.

Apa yang Membuat Pantai Shirahama Jadi Wisata Favorit?

Kalau saya pribadi, jawabannya sederhana: komplit. Pantai ini bukan cuma indah buat dipandang, tapi juga ramah wisatawan. Banyak penginapan dari hotel mewah sampai ryokan (penginapan tradisional Jepang), restoran seafood segar, sampai onsen alias pemandian air panas alami.

Bayangin habis main air seharian, badan agak lengket, terus masuk onsen dengan pemandangan laut lepas. Rasa capek hilang, pikiran plong, dan tidur malamnya lebih nyenyak dari biasanya. Itu salah satu pengalaman paling memorable buat saya.

Selain itu, Shirahama juga punya festival musim panas yang meriah, dengan kembang api besar-besaran di atas laut. Saya sempat lihat sekali, dan jujur, saya terharu. Cahaya kembang api memantul di permukaan laut, bikin suasananya terasa magis.

Keunikan Pantai Shirahama

Kalau ngomong soal keunikan, Pantai Shirahama punya banyak hal yang bikin beda dari pantai lain di Jepang. Pertama, pasir putihnya tadi yang didatangkan langsung dari Australia. Kedua, lokasinya yang berdekatan dengan spot wisata lain, seperti Adventure World (taman hiburan dengan panda lucu) dan tempat wisata alam seperti Sandanbeki Rock Cliff.

Satu lagi yang nggak kalah unik, pantai ini punya vibe tropis yang jarang banget ada di Jepang. Kadang saya suka mikir, “Ini gue lagi di Jepang atau di Bali sih?” karena suasananya mirip banget. Bedanya, di sini lebih rapi dan tertata.

Tips Mengunjungi Pantai Shirahama

Biar nggak salah langkah kayak saya waktu pertama kali ke sana, saya punya beberapa tips buat kamu yang pengen ke Shirahama:

  1. Datang saat musim panas (Juli–Agustus) kalau mau berenang, karena cuaca pas banget. Tapi siap-siap agak ramai.

  2. Kalau nggak suka keramaian, pilih akhir musim semi atau awal musim gugur. Cuaca masih oke, tapi nggak terlalu ramai.

  3. Bawa baju ganti lebih dari satu. Serius, pasirnya nempel banget, dan kalau main air laut, baju cepat lengket.

  4. Jangan lupa coba onsen. Ada beberapa onsen outdoor yang langsung menghadap laut, dan itu pengalaman yang nggak bisa dilupakan.

  5. Siapkan kamera. Sunset di Shirahama adalah salah satu yang terbaik yang pernah saya lihat.

Akses Menuju Pantai Shirahama

7 Rekomendasi Pantai Terbaik yang Dekat dengan Semenanjung Izu – Paket Wisata Liburan Tour ke Jepang – Open Trip – Private Tour Jepang – Group Tour

Awalnya saya kira bakal ribet ke sini, tapi ternyata cukup gampang. Dari Osaka, tinggal naik kereta JR Limited Express Kuroshio ke Shirahama Station, sekitar 2,5 jam perjalanan. Dari stasiun, ada bus yang langsung ke pantai. Kalau bawa mobil, jalannya juga cukup mulus dan ada parkiran dekat pantai.

Saya waktu itu pilih naik kereta, karena pengen lihat pemandangan sepanjang perjalanan. Dan bener aja, di beberapa bagian jalurnya, kereta lewat deket banget sama laut. Rasanya kayak dapet bonus perjalanan sebelum sampai tujuan.

Review Pribadi tentang Pantai Shirahama

Kalau ditanya apakah saya bakal balik lagi ke Shirahama? Jawabannya: iya, tanpa mikir dua kali. Saya suka tempat ini karena bisa memenuhi banyak hal dalam satu destinasi. Mau main air, bisa. Mau healing dengan suasana tenang, bisa. Mau kulineran seafood segar, bisa. Mau pengalaman unik di onsen, juga ada.

Memang ada satu hal kecil yang bikin saya agak jengkel waktu itu—angin di sore hari bisa kencang banget, sampai payung pantai saya kebawa terbang (iya, serius kejadian). Tapi malah jadi bahan ketawa bareng wisatawan lain. Jadi, ya, nggak terlalu masalah.

Kuliner di Sekitar Pantai Shirahama

Kalau ada satu hal yang bikin saya selalu excited setiap traveling, itu pasti urusan makan. Nah, di Shirahama, kulinernya tuh unik banget karena wilayah Wakayama memang terkenal dengan hasil laut segar. Saya sempat nyobain kaisendon (nasi dengan topping seafood segar) di salah satu restoran dekat pantai. Isinya ada tuna, salmon, udang, sampai bulu babi. Jujur aja, awalnya saya agak ragu sama bulu babi, tapi begitu dicoba… lembut banget, gurih, agak manis.

Selain itu, jangan lupa cobain ramen Wakayama. Rasanya agak berbeda dari ramen Tokyo atau Hokkaido. Kuahnya lebih kental dan gurih, cocok banget dimakan habis berenang atau main pasir. Saya pernah salah langkah, pesan ramen pedas level tinggi karena sok-sokan pengen coba. Eh, malah kepedesan sampai keringetan parah. Untungnya ada es krim matcha buat nenangin lidah.

Yang nggak kalah menarik, ada juga restoran kecil yang jual ikan kue (taiyaki) isi kacang merah. Bentuknya lucu, rasanya manis, pas banget buat camilan sore sambil lihat sunset di pantai.

Rekomendasi Hotel dan Ryokan

Saya sempat coba dua jenis penginapan di Shirahama: hotel modern dan ryokan tradisional. Dua-duanya punya pengalaman yang berbeda banget.

  • Hotel modern: fasilitas lengkap, ada kolam renang, restoran, bahkan shuttle bus ke pantai. Cocok buat keluarga atau yang pengen praktis.

  • Ryokan tradisional: nah, ini yang menurut saya lebih berkesan. Tidur di tatami, makan malam dengan set kaiseki (makanan tradisional Jepang), dan yang paling penting: onsen. Ada ryokan yang punya onsen outdoor langsung menghadap laut. Bayangin, berendam air panas sambil lihat ombak. Rasanya damai banget, bikin saya lupa sama semua deadline kerjaan.

Harga penginapan bervariasi, mulai dari 1 juta rupiah per malam sampai lebih dari 5 juta tergantung fasilitas. Kalau saya sih lebih suka ryokan, karena feel-nya lebih Jepang banget.

Perbandingan Pantai Shirahama dengan Pantai Lain di Jepang

Saya sempat ke beberapa pantai lain di Jepang, misalnya Kamakura di dekat Tokyo dan Enoshima. Nah, kalau dibandingin, Shirahama jauh lebih istimewa.

  • Kamakura/Enoshima: gampang diakses, tapi biasanya penuh orang dan pasirnya agak gelap. Lebih cocok buat one-day trip.

  • Pantai Okinawa: indah banget, tropis, tapi jaraknya jauh dan biayanya lebih tinggi.

  • Shirahama: aksesnya relatif mudah dari Osaka, pasirnya putih, suasana tropis tapi tetap ada sentuhan budaya Jepang. Bisa dibilang, Shirahama itu opsi “tengah” yang balance banget antara akses, keindahan, dan pengalaman unik.

Saya suka banget sama vibe Shirahama yang terasa lebih tenang dibanding Kamakura, tapi nggak serumit Okinawa untuk dikunjungi.

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Bogor Aquagame: Destinasi Seru Dekat Jakarta untuk Akhir Pekan disini

Author